KEPELBAGAIAN BUDAYA DALAM KONSEP “HARMONI JAWA” DI KAUMAN YOGYAKARTA

Authors

  • CAMA JULI RIANINGRUM Fakulti Seni dan Reka, Trisakti Universiti Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47252/teniat.v7i1.217

Keywords:

Pluralitas, budaya, kauman yogjakarta, harmoni jawa

Abstract

Harmoni adalah suatu kondisi yang serasi dari perbedaan dan pluralitas yang kemudian dengan bentuk
aslinya masing-masing dapat saling menyesuaikan dan menyatu dengan seimbang. Dalam Budaya jawa
disebut selaras, yaitu terciptanya kehidupan yang nyaman dan indah dalam keragaman. Salah satu wujud
harmoni Jawa secara visual dapat terlihat di sebuah permukiman di Yogyakarta, yang merupakan suatu
wilayah permukiman warisan budaya Jawa dari abad ke-17. Digunakan metode analisis deskriptif kualitatif
yang bertujuan untuk memaparkan keterkaitan dan jalinan semua aspek pembentuk yang mencerminkan
proses adaptasi sehingga terbentuk harmonisasi permukiman. Pada masa kini, permukiman ini memiliki
keunikan yang khas yaitu sebuah bentuk permukiman yang merupakan perpaduan yang harmonis dari
tiga budaya, yaitu budaya Jawa, Islam, dan budaya modern. Kondisi yang terbangun karena masyarakatnya
taat pada tradisi budaya Jawa dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan dan perkembangan jaman.

Harmony is a synchronous integration of differences and pluralities which in their respective original states
succeed in adjusting to each other thereby forming a balanced union. In the context of Javanese culture
called selaras, namely is the creation of a comfortable and beautiful existence within a diversity. One of
the visual forms of Javanese harmony can be observed in a residential settlement in Yogyakarta, an area
of Javanese cultural heritage from the 17th century. A qualitative descriptive analysis method was used
aimed to describe the interrelationships and interweaving of all forming aspects reflecting the adaptation
process which enabled the creation of such harmonious condition in a residential settlement. Today, this
settlement possesses a unique characteristic, that takes the form of a residential settlement where three
cultures, namely the Javanese, Islamic, and modern cultures, are blended in harmony. This condition
developed as a result of the community’s adherence to Javanese cultural traditions during their adaption
to changes and developments over the course of time.

Downloads

Published

2019-03-31

How to Cite

RIANINGRUM, C. J. . (2019). KEPELBAGAIAN BUDAYA DALAM KONSEP “HARMONI JAWA” DI KAUMAN YOGYAKARTA. International Journal of Creative Future and Heritage (TENIAT), 7(1), 45–60. https://doi.org/10.47252/teniat.v7i1.217