NILAI AFEKTIF BULUH: PEMBANGUNAN PRODUK BERNILAI SEMANTIK BAGI PENILAIAN KEJURUTERAAN KANSEI

Authors

  • AMBAR MULYONO Sekolah Pengajian Siswazah Kejuruteraan, Jabatan Rekabentuk, Chiba Universiti, Jepun
  • MITSUNORI KUBO Sekolah Pengajian Siswazah Kejuruteraan, Jabatan Rekabentuk, Chiba Universiti, Jepun
  • ZIA GHIFARI MUHAMMAD Fakulti Seni dan Reka, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47252/teniat.v7i1.219

Keywords:

bambu, nilai afektif, persepsi, teknik kansei

Abstract

Memahami persepsi masyarakat saat ini tentang bambu sebagai material sangat penting untuk mendesain
produk bambu menggunakan Teknik Kansei (KE). Mempertimbangkan perasaan atau kesan dari
masyarakat terhadap material dari produk melalui pengalaman mereka akan membantu mengembangkan
nilai-nilai berbasis semantik sebelum menghubungkannya dengan ciri fisik produk. Karena kebutuhan
akan nilai bisa berbeda di antara masyarakat, penyelidikan nilai-nilai yang penting secara umum perlu
dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun nilai-nilai afektif yang penting, yang
diungkapkan dalam beberapa kata untuk diterapkan pada produk baru yang terbuat dari bambu yang
diawali dengan pemahaman tentang persepsi masyarakat saat ini tentang bambu sebagai material.
Dengan menggunakan metode etnografi, diagram afinitas, dan diskusi kelompok terarah, kata-kata
dikumpulkan, dan diurutkan menjadi enam kata yang mewakili nilai afektif. Ditemukan bahwa terdapat
persepsi negatif seperti kesan miskin, rapuh, atau ketinggalan zaman pada bambu sebagai material
dan bahwa kesan mewah, kuat, modern, bagus, menarik, dan alami adalah nilai afektif penting untuk
dikembangkan ke dalam produk bambu yang baru.

 

Understanding current people’s perception of bamboo as a material is definitely important for designing
a new bamboo product using Kansei Engineering (KE). Considering people’s feeling or impression of
materials for the product through their experience will help to develop the semantic-based values before
connecting it to the properties of the product. As the need for values could be different among people,
an investigation of general important values should be conducted. The aim of this study was to build
important affective values expressed in some set of words for new product made of bamboo preceded with
an understanding of current people’s perception of bamboo as a material. Using the ethnographic method,
affinity diagram and focus group discussion, words were collected, and sorted into six words represent the
affective values. It was found that there are negative perceptions such as poor, weak, or outdated in the
bamboo as material and that the impression of luxurious, strong, modern, nice, interesting, and natural are
important affective values to be developed into new bamboo products.

Downloads

Published

2019-03-31

How to Cite

MULYONO, A. ., KUBO, M. ., & MUHAMMAD, Z. G. . (2019). NILAI AFEKTIF BULUH: PEMBANGUNAN PRODUK BERNILAI SEMANTIK BAGI PENILAIAN KEJURUTERAAN KANSEI. International Journal of Creative Future and Heritage (TENIAT), 7(1), 86–103. https://doi.org/10.47252/teniat.v7i1.219