MENELUSURI KESANTUNAN BERBAHASA MERENTAS BUDAYA BUYA HAMKA MENGGUNAKAN MODEL PERTUTURAN HYMES DELL
DOI:
https://doi.org/10.47252/teniat.v8i1.286Keywords:
Buya Hamka, Dell Hymes, Kesantunan Berbahasa, Merentas Budaya, Model BercakapAbstract
Penulisan ini memperlihatkan kesantunan berbahasa Buya Hamka merentas budaya yang terangkum dalam novel-novel terpilih. Novel-novel terpilih Buya Hamka merupakan sebuah karya yang mana memperlihatkan para pembacanya mengenai kritikan dan kekayaan adat Minangkabau, mahupun nilai-nilai fundamental manusia. Bahasa merupakan sebuah konteks sebagai alat komunikasi sistem perlambangan bunyi yang dihasilkan melalui pengucapan manusia. Buya Hamka menjaga tutur kata, pemahaman budaya dan tradisi yang mendukungi pemikiran aspek bahasa menjadikan naskah- naskahnya mempunyai nilai dan budi kesopanan yang tinggi. Konteks penjagaan bahasa yang diterbitkannya mencakupi kajian dalam menelusuri konsep kesantunan berbahasa Buya Hamka merentas budaya. Pendekatan model bertutur Hymes, Dell digunakan untuk memahami perbualan komunikasi yang unik dalam sesebuah kelompok masyarakat, juga turut memahami hubungan antara budaya dan bahasa serta menganalisis status kedudukan, kuasa dan ketidaksamaan. Namun, bagi mengisi kehendak-kehendak model bercakap tersebut, novel-novel terpilih terlebih dahulu dikaji, diselidiki dan difahami untuk dijadikan sebagai pengerak utama kepada perkembangan kajian, di mana menjadi asas penting kepada pembentukan bahasa masyarakat yang merentas budaya.
This article shows the uniqueness of Buya Hamka's language across cultures in selected novels. Buya Hamka's selected novels are a work that introduces his readers to the critique and richness of Minangkabau's custom, as well as human fundamental values. Language is a context as a means of communication of sound systems produced through human speech. Buya Hamka's maintains that his words, cultural understandings and traditions support the linguistic aspects of his texts of high value and courtesy. The context of his published language care includes studies in exploring the concept of Buya Hamka's language across cultures. Hymes Dell's approach to speaking models is used to understand unique communication conversations within a group of people, as well as understand cultural and linguistic relationships and analyze status, power and inequality. However, in order to meet the requirements of the model, selected novels were first studied, investigated and understood to serve as key drivers for the development of the study, which is an important foundation for cross-cultural community-building.